Apakah Anda tiba-tiba pernah merasakan rasa sakit yang sangat mengganggu pada bagian sendi, terutama sendi jempol kaki disertai dengan bengkak kemerahan? Jika pernah mungkin Anda menderita penyakit asam urat atau nama lainnya adalah penyakit pirai atau gout. Penyakit ini merupakan sejenis radang sendi yang disebabkan oleh pengkristalan natrium urat di dalam atau di sekitar sendi. Penyakit asam urat hanyalah salah satu dari dua ratus lebih bentuk penyakit radang sendi yang berbeda-beda.
Pengertian Penyakit Asam Urat
Penyakit asam urat merupakan penyakit yang menyerang bagian sendi – sendi jaringan ikat tubuh dan tendon yang disebabkan timbunan kristal urat. Kristal urat merupakan salah satu penyebab timbulnya penyakit asam urat dikarenakan banyaknya timbunan kristal urat dengan jangka waktu yang lama sehingga kristal urat terjadi peradangan dan membentuk sendi dan tendon pada jaringan urat di setiap sel tubuh. Biasanya asam urat dirasakan pada bagian sekitar kaki, tangan, pinggang, lutut dan tempat lainnya yang memilki jaringan syaraf urat paling banyak.
Asam urat dapat menimbulkan rematik/encok, sakit sendi lutut, pinggang, punggung, pinggul, pundak, bahu, mengganggu prostat, saluran dan kandung kemih, darah tinggi, menimbulkan batu ginjal, gagal ginjal, dapat memicu jantung koroner dan diabetes mellitus/kencing manis. Ukuran asam urat yang normal adalah Laki-laki : 3,4-7,0 mg/dl, Perempuan: 2,4-5,7 mg/dl). Penyakit asam urat dapat dirasakan pada usia 20 tahun atau 40 tahun. Kadar asam urat normal pada wanita tidak lebih dari 6 mg/dl, sedangkan pria 6,8 mg/dl, namun asam urat setiap orang berbeda – beda. Tergantung dari riwayat kesehatan, faktor genetik, asupan makanan yang dikonsumsi sehari – hari dsb.
Asam urat dalam bahasa inggirs disebut Gout atau penyakit pirai. Gout atau pirai yaitu peradangan yang banyak dirasakan pada persendian otot atau urat alam tubuh. Namun masyarakat luas lebih mengenalnya dengan penyakit asam urat. Penyakit asam urat sangat erat kaitan dengan ditandai meningkatnya kadar asam urat dalam darah.
Penyakit asam urat ini lebih banyak dialami oleh kaum pria dibanding wanita, karena dalam hal ini wanita memiliki kandungan hormon esterogen yang sangat tinggi yang berfungsi sebagai salah satu hormon yang membantu pembuangan kadar asam urat yang terlampau tinggi melalui pembuangan air seni. Tetapi hal tersebut tidak menjamin bahwa jumlah wanita yang terkena asam urat lebih kecil dibanding pria. Wanita yang ketika memasuki masa menopause akan menurun kadar hormon esterogennya, tidak menutup kemungkinan jika hormon esterogen menurun maka wanita juga dapat terkena penyakit asam urat.
Biasanya gejala berupa rasa sakit yang muncul tersebut akan berlangsung selama tiga hingga sepuluh hari, dengan puncak rasa sakitnya yang akan dirasakan dalam enam hingga dua puluh empat jam pertama serangan asam urat tersebut dimulai.
Setelah tiga hingga sepuluh hari, biasanya rasa sakit pada sendi tersebut akan menghilang dan sendi akan tampak seperti semula tanpa adanya pembengkakan. Kendati terlihat sembuh, namun radang sendi ini umumnya bisa kambuh.
Penyebab munculnya penyakit asam urat
Penyebab penyakit asam urat adalah tingginya kadar asam urat. Asam urat merupakan limbah yang terbentuk dari pemecahan zat purin yang ada di dalam sel-sel tubuh. Setiap harinya, asam ini dibuang dari tubuh kita melalui ginjal. Jika asam urat yang dibuang dari tubuh jauh lebih sedikit dari jumlah produksinya, maka sisanya akan menumpuk di dalam dan sekitar sendi dalam bentuk kristal-kristal tajam natrium urat. Pembentukan dan penumpukan kristal-kristal tersebut bisa berlangsung selama bertahun-tahun tanpa kita sadari.
Beberapa kristal yang bertumpuk akan keluar dari tulang rawan dan membuat lapisan lembut pada sendi yang disebut sinovium mengalami radang yang terasa menyakitkan. Ketika ini terjadi, itu berarti penderita sedang mengalami serangan asam urat.
Pada akhirnya, kristal yang tertumpuk akan membentuk gumpalan keras yang disebut tofi. Tofi ini bisa menyebabkan kerusakan pada tulang rawan sendi dan tulang di sekitarnya. Jika tidak segera ditangani, bisa mengarah pada kerusakan sendi permanen dan jika sudah seperti ini, sendi akan terasa kaku dan sakit ketika digerakkan.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit asam urat, diantaranya adalah:
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
- Umur dan jenis kelamin. Penyakit asam urat cenderung dialami mereka yang berusia lebih tua dan kaum pria.
- Sering mengonsumsi makanan yang banyak mengandung purin seperti otak, hati, ginjal, kaldu, jantung, ikan makarel, ikan sarden, dan kerang-kerangan.
- Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras seperti spirit atau bir.
- Memiliki hipertensi atau diabetes.
- Memiliki masalah pada ginjal yang dapat mengganggu pembuangan asam urat.
- Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit ini.
Diagnosis Penyakit Asam Urat
Untuk mendiagnosis apakah Anda menderita gout, biasanya dokter akan memeriksa keberadaan kristal-kristal natrium urat di dalam sendi-sendi Anda. Sebelum melakukan tes, pertama-tama dokter akan bertanya mengenai riwayat kesehatan serta gejala-gejala yang Anda alami, seperti:
- Lokasi sendi yang terasa sakit
- Seberapa cepat gejalanya muncul
- Seberapa sering Anda mengalami gejala tersebut
- Apakah Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu
- Apakah di keluarga Anda ada yang menderita penyakit gout
Berikut adalah fase dalam penyakit asam urat :
1. Fase Asimtomatik
Fase Asimtomatik merupakan fase awal. Bila dirasakan kadar asam urat meningkat namun tidak menimbulkan gejala yang signifikan, hanya merasakan encok pada pinggang yang menyebabkan tekanan darah tinggi atau sakit pada bagian punggung.
2. Fase Akut
Dalam fase akut ini, biasanya asam urat naik secara tiba-tiba dan dirasakan pada waktu malam hari atau menjelang pagi. Biasanya penderita asam urat fase akut ini akan merasakan rasa nyeri yang begitu hebat pada bagian ibu jari kaki, namun akan hilang secara perlahan dan sendirinya dalam waktu 2 minggu.
3. Fase interkritikal
Bila penyakit asam urat diketahui sejak dini melalui pemeriksaan ketika awal pertama adanya gejala asam urat. Seseorang dapat mencegah dan mengobatinya sejak dini sehingga penderita asam uarat dapat kembali bergerak normal serta melakukan berbagai aktivitas apapun tanpa rasa sakit sama sekali.
Jika kadar asam urat dalam darah meningkat, akan memicu penyakit lain yang cukup beresiko, diantaranya:
- Arthritis gout, peradangan pada persendian, terutama sendi perifer atau tunggal.
- Batu ginjal.
- Kerusakan ginjal akut, sehingga mengaharuskan penderita untuk melakukan cuci darah.
- Tekanan darah tinggi.
Penanganan penyakit asam urat
Penanganan penyakit asam urat memiliki dua sasaran utama, yaitu meringankan gejalanya dan mencegah serangan terulang kembali.
Dalam meringankan gejala, Anda bisa melakukannya dengan menempelkan kantung es pada bagian sendi yang terasa sakit. Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda rasa sakit seperti obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Selain obat tersebut, obat lainnya seperti colchicine atau corticosteroids terkadang diperlukan.
Untuk mencegah kambuhnya serangan asam urat, Anda bisa melakukannya dengan memperbaiki pola hidup, seperti menurunkan berat badan bagi yang obesitas atau mengonsumsi obat-obatan penurun kadar asam urat, contohnya allopurinol.
Kombinasi obat-obatan dari dokter serta perilaku hidup sehat terbukti ampuh dalam menurunkan kadar asam urat dan melarutkan kristal-kristal penyebab penyakit tersebut. Banyak diantara mereka yang tidak lagi mengalami serangan asam urat di masa mendatang setelah menerapkan cara pengobatan ini.
Jumlah wanita yang terkena penyakit asam urat lebih sedikit dari pria. Hal tersebut tidak terlepas dari peran hormon estrogen pada wanita yang mampu menurunkan kadar asam urat dan memperlancar pembuangannya melalui ginjal. Namun keunggulan tersebut hanya berlaku pada wanita yang masih dalam periode subur saja. Setelah wanita mengalami menopause, kadar asam urat lebih mudah meningkat dan mereka pun menjadi rentan terhadap serangan. Kaum pria biasanya menderita gout setelah berumur 30 tahun, sedangkan bagi kaum wanita lebih besar risikonya setelah berumur 60 tahun.
Komplikasi akibat penyakit asam urat
Meski penyakit asam urat jarang menimbulkan komplikasi, tetap patut kita waspadai. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi diantaranya:
Munculnya benjolan keras yang disebut tofi di sekitar area yang mengalami radang. Benjolan ini bisa dirasakan di bawah kulit.
Kerusakan sendi permanen akibat radang yang terus berlangsung yang diperparah dengan pembentukan tofi di dalam sendi yang merusak tulang rawan dan tulang sendi itu sendiri. Kerusakan permanen ini biasanya terjadi pada kasus yang dibiarkan selama bertahun-tahun. Batu ginjal yang disebabkan oleh pengendapan asam urat yang bercampur dengan kalsium di dalam ginjal.
Semoga kita semua terlindungi diri dari asam urat ini! amin.
0 comments:
Post a Comment